
Setiap Desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah Desa atau daerah seringkali tertuang dalam sejarah dan dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun-temurun dari mulut ke mulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta.Dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat. Dalam hal ini Desa Ngraket juga memiliki cerita asal-usul dan hal tersebut merupakan identitas dari Desa Ngraket yang akan kami tuangkan dalam kisah dibawah ini.
Pada jaman Belanda Desa Ngraket merupakan Desa hasil dari penggabungan yang terdiri dari 2 (dua),menjadi satu, yaitu Desa Jugil dan Desa Karangkepuh. Karena wilayah masing-masing Desa tersebut sangat kecil, maka pada tahun 1919 kedua Desa tersebut digabungkan menjadi satu Desa dan diberi nama Desa Ngraket yang artinya RUMAKET. Adapun peninggalan dari kedua desa tersebut antara lain Tanah Ganjaran/Bengkok juga 2 lokasi, yaitu ada di Dukuh Karangkepuh dan Dukuh Jugil. Juga tempat-tempat keramat/makam yang babat Desa Ngraket masih ada, seperti di Dukuh Krajan Mbah Sabuk Alu, Pesarean dan tempat Pemandian masih ada, yang babat Dukuh Karangkepuh Mbah Damar Jati makamnya juga masih terawat baik dan di Dukuh Jugil(Kenteng) Mbah Haji Amin dan Mbah Bronggojoyo.Maka dari cerita tersebut menunjukkan bahwa Desa Ngraket terjadi dari banyak lingkungan-lingkungan yang kecil dan disatukan menjadi satu.
Pada tahun 1920 setelah Desa Ngraket digabungkan jadi satu kemudian diangkatlah seorang Kepala Desa/Demang yaitu Demang Pawiroredjo, yang bertempat tinggal di Dukuh Jugil tepatnya di sebelah selatan Sungai Jugil. Ki Demang Pawiroredjo dibantu oleh seorang Klerek/Carik dan 3 orang Kamituwo dan 3 orang Kebayan serta Jogoboyo, Sambong, Modin, Jogowaluo. Pada masa pemerintahan Lurah Pawiroredjo, pendapatan/penghasilan masyarakat Desa Ngraket, bercocok tanam Jarak dan sebagian padi, maka masyarakat Desa Ngraket dikatakan miskin. Pada tahun 1963-1964 terjadi fuso/paceklik pada saat itu harga tanah sawah sangat murah, maka bagi warga yang mampu bisa mendapatkan tanah sawah hanya menukar dengan makanan gaplek ataupun beras, sudah bisa memperoleh tanah sawah yang cukup luas. Pada tahun 1970 Mbah Lurah Pawiroredjo meninggal dunia, kemudian sementara Jabatan Lurah di Jabat oleh Kamituwo Popokan selaku PLT selama kurang lebih 2 tahun. Selanjutnya pada tahun 1973 pemilihan Kepala Desa diadakan untuk mengganti Jabatan Lurah Pawiroredjo dengan calon sebanyak 5 orang,dan Sdr. DJARMAN dalam pemilihan tersebut bisa memenangkan dan menyisihkan 4 orang lawannya.
Pada awal kepemimpinan Djarman mulailah ada perubahan dan Inpres Desa mulai masuk Desa Ngraket yaitu pembangunan SD. Inpres yang dibangun di Tanah Desa/Tanah School Pond seluas kurang luas 3 kotak untuk pembangunan SD. Pada masa Orde Baru tersebut Djarman juga tidak begitu ada perkembangan pembangunan di Desa Ngraket. Tanah Kas Desa/krocokan yang terletak di tepi sungai Jugil kena pembangunan pelebaran Sungai, Desa mendapat ganti rugi dari uang tersebut selanjutnya untuk membeli rumah dari Slogohimo Jawa Tengah yang selanjutnya dibangun untuk Balai Desa pada tahun 1985. Dan juga keberadaan Pamong Desa mulai dibenahi, berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1979 dilaksanakan. Perangkat desa mulai harus masuk Kantor Desa mulai dari Carik, Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kaur Keuangan, Kaur Kesra/Modin dan Kaur Umum. Kemudian di bangun Kantor desa pada Tahun 1986-1987. Jabatan Kepala desa yang dijabat oleh Djarman berakhir pada taun 1990,karena Undang-Undang No.5 Tahun 1979 dilaksanakan yang akhirnya seluruh Kepala Desa diberhentikan pada tahun itu,dengan catatan bisa mencalonkan kembali apabila warga masyarakat masih menghendaki. Djarman tidak ikut mencalonkan, kemudian Jabatan Kepala Desa sementara di PJ.Oleh Sekdes/Ir.Kusprio Utomo. Pada Tahun 1991 diadakan pemilihan Kepala Desa dengan 2 orang calon yaitu Kauji dan Ismail.Dan akhirnya Kauji terpilih sebagai Kepala Desa. Mulai bulan Februari 1991 Desa Ngraket Kepala Desanya yatu Sdr.Kauji. Pada masa kepemimpinanan Kauji selama 17 bulan juga tidak ada perubahan yang berarti bagi pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Tepatnya pada bulan Juni 1992 Kauji diberhentikan dengan hormat bukan permintaan sendiri oleh Pembantu Bupati atas nama Bupati Ponorogo. Dalam situasi Desa Ngraket yang kurang kondusif karena baru saja ada pemberhentian Kepala Desa dengan hormat bukan permintaan sendiri. Maka kemudian Bupati mengangkat PJS Kepala Desa Ngraket diambilkan dari Sekcam Balong/Carteker yaitu Sdr. Djoko Utomo, untuk pejabat PJS Kepala Desa Ngraket selama 10 bulan.Tahun 1992 akhir warga Desa Ngraket sudah bisa mempersiapkan Calon Kepala Desa. Dengan 2 orang calon yaitu Sri Sayuti dan Katmadi (Suami Istri). Dalam pemilihan yang cukup tegang tersebut Sri Sayuti terpilih menjadi Kepala Desa dan bisa mengungguli suaminya/Katmadi. Mulai itu Desa Ngraket ada pemimpin Desa seorang perempuan, sepanjang sejarah Desa baru pertama kali Desa Ngraket dipimpin oleh Kepala Desa perempuan. Dan mulai itu pula keadaan Desa Ngraket mulai semakin tertata baik mengenai bidang pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan. Walaupun begitu Desa mulai mengalami perkembangan, namun kerikil-kerikil tajam mulai ada. Namun semua permasalahan-permasalahan tersebut ternyata mulai cambuk atau guru untuk memimpin desa dimasa kedepan. Selama 8 tahun dilalui oleh kepala desa Sayuti dengan nilai baik walaupun toh masih ada kekeuranagan dalam memimpin desa Ngraket selama 8 tahun tersebut setelah berakhirnya jabatan sri Sayuti sambil menunggu kesiapan masyrakat untuk mengadakan pemilihan Kepala Desa Selanjutnya desa ngraket ditunjuk PJs. Yaitu Sekdes Slamet Hariadi selama satu tahun. Kemudian akhir tahun 2001 pemilihan kepala desa di selenggarakan dengan calon tunggal yaitu Sri Sayuti maju kandidat calon kades yang kedua dan selanjutnya dan selanjutnya juga bisa terpilih menjadi Kepala desa dengan kemenangan mutlak. Pada masa kepemimpinan yang periode kedua dan sampai sekarang pembangunan desa semakin meningkat dan kondusif. Demikian kurang lebihnya cerita dari sesepuh tentang terjadinya desa Ngraket.
Adapun para pejabat, Lurah/Kepala Desa semenjak berdirinya Desa Ngeraket adalah sebagai berikut :
No |
NAMA |
MASA JABATAN |
KETERANGAN |
1 |
Begedhe ( Anonim ) |
- |
- |
2 |
Demang ( Anonim ) |
- |
- |
3 |
Bekel ( Anonim ) |
- |
- |
4 |
Lurah ( Anonim ) |
- |
- |
5 |
Lurah Pawiroredjo |
1920 – 1970 |
50 Tahun |
6 |
Moniran |
1970 – 1972 |
2 Tahun |
7 |
Djarman |
1973 – 1990 |
17 Tahun |
8 |
Ir.Kuspriyo Utomo |
1990 – 1991 |
PJS 3 Bulan |
9 |
Kauji |
1991 – 1992 |
Difinitif 17 Bulan |
10 |
Joko Utomo |
1992 – 1992 |
PJS 10 Bulan |
11 |
Sri Sayuti |
1992 – 2001 |
8 Tahun |
12 |
Slamet Hariadi |
2001 – 2002 |
PJS 1 Tahun |
13 |
Sri Sayuti |
2002 – 2012 |
Periode Kedua |
14 |
Mohammad Yusuf |
2012 – 2018 |
Periode Pertama |
15 |
Mohamaad Yusuf |
2019 – Sekarang |
Periode Kedua |