
Ngraket - Tinggal menghitung hari pesta demokrasi akan dilaksanakan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tepatnya pada Rabu 14 Februari 2024, akan dilaksanakan pemilu untuk memilih calon presiden dan wakil presiden serta para calon legislatif mulai dari tingkat daerah sampai pusat. Tentu saja gelaran lima tahunan sekali ini memberikan pengalaman tersendiri bagi masyarakat, khususnya para pemilih baru.
Bagi pemilih baru, Pemilu 2024 ini merupakan kali pertama mereka datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos. Di Desa Ngraket sendiri, terdapat pemilih baru yang tersebar di beberapa TPS. Sebagian dari mereka menyatakan kebingungan dalam memilih.
Seperti halnya Mar'atul Muthma'innah yang mengaku masih bingung karena tidak tahu mengenai figur DPRD maupun DPR RI serta DPD. “Jujur seperti calon DPRD maupun DPR RI serta DPD itu masih bingung karena tidak tahu dan tidak mengenal siapa saja calonnya,” ungkap mahasiswa semester empat tersebut.
Hal serupa juga dialami oleh Septiandra. Ia mengaku masih bingung karena baru pertama kali mengikuti pemilu. “Saya masih bingung, karena belum ada pengalaman sebelumnya,” ungkap siswa yang duduk di bangku SMA kelas tiga tersebut.
Meski begitu, mereka memiliki cara tersendiri dalam mencari informasi untuk menentukan sikap dan pilihan nantinya. Seperti halnya Muthma'innah yang mengaku melakukan riset untuk mencari informasi sebagai pertimbangan menentukan pilihan, khususnya calon presiden dan wakil presiden. “Kalau aku sendiri suka riset di media sosial. Jadi, salah satu pertimbangannya dengan cara melihat cuplikan debat, kampanye, dan sebagainya.”
Riset juga dilakukan oleh Rizal Ahyar. Ia mengaku sempat melihat website KPU untuk mengetahui siapa saya yang maju dalam pemilu tahun ini. “Saya sempat melihat siapa saja yang maju daftar menjadi caleg di website KPU, biar bisa mengenal siapa saja orangnya,” ungkap pemuda yang sedang fokus beternak kambing tersebut.
Adapun bagi pemilih baru lainnya, Yuniar Indah, mengaku bahwa dirinya sangat berhati-hati dalam memilih dan (mencoba untuk) tidak mudah terpengaruh. “Dalam menghadapi pemilu tahun ini, saya harus sangat berhati-hati dalam memilih, tidak mudah terpengaruh, tetap pada pendirian, mematuhi peraturan, dan tidak golput,” ungkap siswa SMA kelas tiga tersebut.
Senada dengan Indah, Septiandra juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak mudah ikut-ikut pilihan orang lain serta mencari informasi menentukan pilihan. “Dalam memilih, saya tidak mudah ikut-ikutan orang lain, terus mencari informasi lebih lanjut, mencari pemimpin yang amanah, dan memilih pemimpin yang bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik,” terangnya.
Terakhir, Rizal berpesan agar tidak terlalu fanatik dalam pemilu kali ini. “Biasa aja, tidak usah terlalu fanatik. Nyoblos ya nyoblos saja,” tandasnya.